

Riau (Inmas) – Dalam konteks dunia Public Relatuions (PR), para ahli komunikasi tentu sepakat bahwa jurnalistik menjadi salah satu bidang/keahlian yang harus dikuasai oleh seorang PR. Kemampuan dalam bidang jurnalistik tidak dapat dipungkiri menjadi modal besar seseorang untuk menjadi PR yang handal. Hal itu karena beberapa skill jurnalistik yang harus dimiliki oleh wartawan pada dasarnya juga harus dimiliki oleh seorang PR.
Insan Humas Kanwil Kemenag Riau dibawah komando Dedi Sahrul S Kom MSi yang beranggotakan sebanyak 10 orang personil kembali ditantang unjuk kemampuan jurnalis yang mereka miliki. Kali ini undangan pelatihan tersebut datang dari PP Ihsan Boarding School yang berlokasi di Kubang Kampar.
Peran ideal humas selayaknya menjadi acuan untuk semakin membangkitkan ghirah dalam berkarya dalam memajukan program Kemenag hari ini. Semakin banyak kita berbuat dengan keikhlasan dan karya nyata, dengan sendirinya juga akan memberi keberkahan dalam pengabdian kita sebagai aparatur sipil negara.
Lebih penting lagi menurutnya, humas harus mampu melakoni perannya secara optimal, tidak hanya stag pada tugas rutinitas sebagai ASN di depan komputer lalu selesai. Tapi juga berbuat di tengah masyarakat sekaligus juga generasi muda baik itu di madrasah, pondok pesantren maupun sekolah umum lainnya.”Humas harus mampu menjalin sinergi dan akrab dengan semua stake holder pada lembaga maupun praktisi pendidikan, bahkan wartawan lokal guna dapat mengembangkan ilmu sekaligus mengontrol informasi yang disampaikan”, jelas pria yang akrab disapa Dedi ini diruang kerjanya.
Jadi pada prinsipnya, pada era keterbukaan informasi publik, posisi Inmas harus mampu menguasai teknologi informasi dalam rangka mensukseskan berbagai program pemerintah yang hasilnya dapat dinikmati oleh publik.
Dalam pandangan Dedi, salah satu program Inmas yang dikemas dalam bentuk “Road show jurnalistik school to school” ini, selain akan bisa membantu pemerintah untuk menyebarluaskan informasi kepada masyarakat tapi juga dapat membina bibit muda calon jurnalis untuk menggali bakat dan mengasah kemampuan jurnalis siswa madarasah maupun santri dalam menulis maupun presenter. Lebih dari itu pelatihan jurnalis ini akan dapat membangun sikap mandiri dalam jiwa generasi muda sehingga mereka memiliki wawasan kebangsaan dan integritas yang tinggi, tegas Bapak dua anak tersebut.
Pada titik ini, kiranya butuh mind set berbeda manakala anggaran tidak bisa sepenuhnya mendorong jalannya kreativitas. Karya nyata dengan rasa ikhlas mengabdikan dan berbagi ilmu yang dimiliki untuk bangsa dan negara sepatutnya dilakukan pelaku humas jaman NOW ini. “Sehingga peran humas kian signifikan dan tak terus terusan menjadi lemah karya dengan aneka krisis anggaran hari ini”, ujar Dedi. “Kita ini bukan pejabat anggaran, banyak yang bisa kita perbuat untuk umat kedepan, terutama menggerakkan pelajar dalam berkarya”, terangnya.
Di sisi lain, insan humas pun harus tinggi inisiatif dan peran sebagai pemberi informasi ke publik, sehingga ketika kita bisa berbagi dengan ikhlas, maka masyarakat pun jelas akan makin percaya dan pada gilirannya memberikan kesempatan dan ruang yang lebih besar bagi kita untuk berkarya. “Kita tidak menafikan anggaran sangat berperan untuk berjalannya sebuah kegiatan, tapi kalau dalam setiap berbuat kita selalu mengukur dengan anggaran, kapan lagi kita membuat kreativitas dan karya dengan rasa ikhlas, tandas Sekjen NU Provinsi Riau ini.
“Tidakpun duniawi kita dapatkan, minimal kesehatan jasmani dan rohani untuk akhirat sudah kita kantongi dengan keikhlasan dalam berkarya”, imbuhnya. Menurutnya ketenangan jiwa tidak bisa diukur dengan materi, maka dengan sharing ilmu melalui roadshow ini diharapkan akan berbalas pahala ganda dari Allah Swt, Ketika keikhlasan kita kedepankan maka rezeki itu akan datang dari pintu manapun yang tak terduga.(vera/faj)
sumber: https://riau.kemenag.go.id/berita/500370/RoadShow-Jurnalis-Di-Tantang-PP-Ihsan-Boarding-School-Tim-Inmas-Makin-Agresif